3 Maret 2011

Perbandingan Kecepatan Transfer: USB 3.0 VS USB 2.0

Ada 2 faktor yang selalu menjadi pertimbangan dalam membeli sebuah media penyimpanan eksternal, kapasitas dan kecepatan transfer. Untuk kecepatan transfer data, hadirnya standar baru USB 3.0 tentunya mengubah peta persaingan standar transfer data yang selama ini didominasi USB 2.0.  Berikut ini video yang memperlihatkan perbandingan kecepatan transfer data dari perangkat yang menggunakan USB 3.0 dan USB 2.0.

Semoga video ini dapat memperkaya informasi Anda.
Baca selengkapnya di Perbandingan Kecepatan Transfer: USB 3.0 VS USB 2.0

Film Amerika Berhenti Tayang di Bioskop Indonesia?

Sebuah kabar mengagetkan datang dari Industri perfilman Indonesia. Film impor, khususnya film Amerika, yang selama ini menjadi sumber pemasukan bioskop Indonesia akan dikenakan bea masuk hak distribusi untuk setiap film yang akan beredar di Indonesia. Dengan begitu, film-film asing terancam tidak tayang di Indonesia. Apa hubungannya?

Berita yang satu ini jauh lebih tidak mengenakkan dibandingkan kabar akan adanya demonstrasi besar-besaran di Bundaran HI yang dilakukan FPI atas reaksinya terhadap pernyataan Presiden SBY yang berencana membubarkan FPI. Mulai Januari 2011, Direktorat Bea Cukai memberlakukan aturan baru mengenai bea masuk atas hak distribusi. Itu berarti, setiap film impor yang masuk ke Indonesia akan diperlakukan seperti barang impor lainnya. Kebijakan ini dianggap kurang bijaksana mengingat film tidak dapat dikategorikan sebagai barang. Sebagai informasi, Indonesia adalah satu-satunya negara yang memberlakukan bea masuk untuk hak distribusi terhadap film impor.
Menurut keterangan Noorca M. Massardi,  budayawan senior Indonesia yang sekaligus Humas 21 Cineplex, setiap kopi film yang masuk ke Indonesia telah dikenakan bea masuk+pph+ppn yang jumlahnya mencapai 23,75% dari nilai barang. Ditjen Pajak juga selalu mendapatkan pajak penghasilan sebesar 15 persen dari hasil pemutaran setiap film. Pajak tontonan sebesar 10—15 persen pun diberlakukan untuk setiap film yang diputar di Indonesia dan dana tersebut masuk ke kas Pemda wilayah yang bersangkutan. Menanggapi keputusan “gaib” ini, MPA sebagai Asosiasi Produsen Film Amerika memutuskan untuk tidak mendistribusikan seluruh film Amerika di Indonesia mulai Kamis, 17 Februari 2011.
Semua film yang sedang tayang di Indonesia pun bisa sewaktu-waktu dicabut hak edarnya jika pihak pemilik film impor menginginkannya. Keputusan ini terpaksa diambil setelah tidak ada respon positif dari Ditjen Bea Cukai atas keberatan yang diajukan MPA. Belum ada kabar mendetail mengenai alasan Ditjen Pajak memberlakukan bea masuk ini. Yang pasti, kita terancam tidak dapat menyaksikan True Grit, Black Swan, 127 Hours, dan film-film seru lainnya yang sudah kita nantikan sejak tahun lalu.
Ancaman lain juga membayangi 21 Cineplex sebagai pihak yang memiliki hak menayangkan film impor di Indonesia. Hingga saat ini, Indonesia baru mampu memproduksi 50-60 film, jumlah yang masih di bawah standar untuk bisa menutup kerugian yang akan dialami 21 Cineplex atas berhentinya distribusi film Amerika yang selama ini memberikan pemasukan yang cukup besar.
Baca selengkapnya di Film Amerika Berhenti Tayang di Bioskop Indonesia?

Membunuh Ibu gara-gara Playstation !

Fanatisme seorang gamer terhadap video game mungkin tidak akan dimengerti oleh orang lain. Namun terkadang tingkah laku tersebut terkadang berperan sebagai pedang tajam yang siap melukai. Terlalu berlebihan dan melupakan dunia di sekitar kita, maka yang timbul adalah perilaku anti-sosial yang mungkin berbahaya. Anda ada di dalam masalah yang berat ketika lebih memilih Playstation dibandingkan nyawa ibu.
Kendall, seorang remaja berusia 16 tahun di South Philadelphia, baru saja mengalami pertengkaran 90 menit dengan Rashida Anderson, sang ibu. Dalam pertengkaran yang tidak terselesaikan tersebut, Ms. Anderson memutuskan untuk “menyita” Playstation 3 milik si anak dan melarangnya untuk bermain sebagai hukuman. Tidak tahan dengan hukuman tersebut, Kendall mengambil jalan penyelesaian yang pasti akan membuatnya menyesal seumur hidup. Dengan penuh kemarahan, ia kemudian membunuh ibunya dengan hantaman palu, kaki kursi, dan berusaha mengkremasi jasad ibunya di oven rumah.
Kendall sendiri memang sudah ditangkap dan berhasil diamankan oleh pihak yang berwenang, tetapi reaksi publik tentu saja tidak akan berhenti di situ. Berbagai spekulasi alasan yang mendasari penyerangan tersebut dilemparkan walaupun Kendall sendiri mengaku ia hanya tidak tahan lagi dengan argumentasi tersebut. Seperti yang sering terjadi pada kasus serupa, kali ini video game juga diposisikan menjadi kambing hitam utamanya. “Obsesi” Kendall pada Playstation 3 yang direbut oleh sang ibu dan berbagai game kekerasan yang ia mainkan diterangai menjadi penyebab tingkah laku agresif Kendall.
Saya adalah seorang gamer dan saya secara pribadi tidak pernah ingin membunuh orang lain, apalagi orang tua setelah memainkan game sekelas GTA atau Manhunt sekalipun. Saya secara pribadi tidak pernah setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa video game dapat memicu perilaku agresif yang tidak dapat dikontrol, banyak bukti yang justru membuktikan sebaliknya. Bagaimana dengan Anda yang juga gamer? Apakah Anda pernah ingin membunuh ibu Anda demi sebuah Playstation seperti yang dilakukan Kendall?
Baca selengkapnya di Membunuh Ibu gara-gara Playstation !

Review Kinerja Intel Sandy Bridge Lengkap


Artikel ini merupakan artikel lanjutan dari artikel kami sebelumnya, “Review Intel Sandy Bridge – Arsitektur, Teknologi, dan Feature”. Ada baiknya bila Anda membaca artikel tersebut terlebih dahulu sebelum melanjutkan pada artikel ini.
Prosesor Intel Core generasi kedua dengan arsitektur Sandy Bridge telah remi diluncurkan. Tentu Anda sudah menyimak artikel perdana kami yang membahas segala hal di balik prosesor Sandy Bridge. Tidak lengkap rasanya jika pembahasan yang kami berikan sebelumnya tidak disertai hasil pengujian. Ya, di artikel ini akan kami sajikan kepada Anda hasil pengujian tiga prosesor Sandy Bridge yang mendarat di lab pengujian kami yaitu Intel Core i5 2500, Intel Core i5 2500K, dan Intel Core i7 2600K.

Spesifikasi




CPU-Z Screenshot





Galeri Foto


Empat buah prosesor Sandy Bridge dan salah satunya adalah Core i7 2600K versi retail.

Intel DP67BG (Burrage) dengan chipset Intel P67.


Intel DH67BL (Bearup Lake) dengan chipset Intel H67.

Motherboard, prosesor, dan heatsink Intel siap beraksi di pengujian kami.

Platform Pengujian

  • Prosesor : Intel Core i7 2600K; Core i5 2500K; Core i5 2500
  • Prosesor Pembanding : Intel Core i7 930;Core i7 875K; Core i5 661; Core i5 655K
    AMD Phenom II X6 1100T BE; Phenom II X4 975 BE; Phenom II X4 970 BE
  • Motherboard : Intel DP67BG (P67); Intel DH67BL (H67); Gigabyte X58A-UD3R (X58); Gigabyte P55A-UD3P (P55); Gigabyte H55N-USB3 (H55); Gigabyte 890GPA-UD3H (890GX)
  • Graphics card : Intel HD Graphics 2000/3000; MSI N450GTS Cyclone 1GD5
  • Memory : 2×1GB Kingston KHX16000D3T1K3/3GX
  • Harddisk : 2x Kingston SSDNow VSeries 30 GB (no-RAID Configuration)
  • Power Supply : Antec TruePower 750 Watt
  • Monitor : Philips 221E
  • Input : Genius (Keyboard dan Mouse)
  • OS : Windows 7 Ultimate 32-bit
  • Driver : Intel INF Driver 9.2.0.1015; Catalyst 10.11; Forceware 260.99

Hasil Pengujian


Kinerja Prosesor


Blender 2.49b


Blender merupakan aplikasi “open source” untuk 3D-modelling. Kami menguji kinerja prosesor dalam merender objek 3D di aplikasi ini. Hasil pengujian disajikan dalam satuan waktu. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan semakin baik.

  • (Intel Core i7 2600K, Core i5 2500K, Core i5 2500=Merah)
  • (Intel Core i7 930, Core i7 875K; Core i5 661; Core i5 655K=Biru)
  • (AMD Phenom II X4 975 BE; Phenom II X4 970 BE; Phenom II X6 1100T=Hijau)
Semua prosesor Sandy Bridge menguasai lini terdepan prosesor terkencang di pengujian ini. Walaupun begitu Core i7 930 dengan clock speed 4 GHz berhasil menyusup di peringkat ketiga.

Cinebench 11.5



Cinebench merupakan aplikasi pengujian untuk mengukur kinerja hardware dalam merender sebuah scene 3D. Hasil pengujian disajikan dalam bentuk skor. Semakin tinggi skor yang dihasilkan semakin baik.

  • (Intel Core i7 2600K, Core i5 2500K, Core i5 2500= Grafik Merah)
  • (Intel Core i7 930, Core i7 875K; Core i5 661; Core i5 655K=Grafik Biru)
  • (AMD Phenom II X4 975 BE; Phenom II X4 970 BE; Phenom II X6 1100T=Grafik Hijau)
Core i7 930 dengan clock speed 4 GHz menjadi yang tercepat di pengujian ini. Akan tetapi, Core i7 930 membutuhkan clock speed 4 GHz untuk melakukannya. Sedangkan Core i7 2600K hanya membutuhkan clock speed default untuk berada di peringkat kedua. Satu hal yang mengejutkan adalah kinerja AMD Phenom II X6 1100T BE berhasil menyusup di antara kinerja Core i7 2600K dan Core i5 2500-series.

Excel 2010 – Montecarlo


Anda tentu tidak asing dengan aplikasi spreadsheet buatan Microsoft ini. Kami menguji kinerja prosesor dalam menjalankan “Monte Carlo Simulation Table” di aplikasi ini. Hasil pengujian disajikan dalam satuan waktu. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan, semakin baik.

  • (Intel Core i7 2600K, Core i5 2500K, Core i5 2500=Grafik Merah)
  • (Intel Core i7 930, Core i7 875K; Core i5 661; Core i5 655K=Grafik Biru)
  • (AMD Phenom II X4 975 BE; Phenom II X4 970 BE; Phenom II X6 1100T=Grafik Hijau)
Core i7 2600K bersaing ketat dengan Core i7 930 (@4GHz) di pengujian ini. Sedangkan Core i5 2500-series bersaing ketat dengan Core i7 930 default clock.

FastStone PhotoResizer



FastStone PhotoResizer merupakan batch-tool untuk melakukan prosesing gambar seperti resizing, croping, rotating, dan lain-lain. Kami melakukan resize dari kumpulan gambar dengan format TIFF (66 files; 527 MB) ke format JPEG (Quality Level : 90) dengan resolusi gambar akhir sepanjang 600 pixel untuk sisi terpanjang. Proses resizing di aplikasi ini hanya menggunakan satu core (thread) prosesor. Oleh karena itu, prosesor dengan “Turbo” clock speed tinggi akan unggul di aplikasi ini. Hasil pengujian disajikan dalam satuan waktu. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan semakin baik.
Turbo Boost / Turbo Core : Off
Turbo Boost / Turbo Core : On
  • (Intel Core i7 2600K, Core i5 2500K, Core i5 2500=Grafik Merah)
  • (Intel Core i7 930, Core i7 875K; Core i5 661; Core i5 655K=Grafik Biru)
  • (AMD Phenom II X4 975 BE; Phenom II X4 970 BE; Phenom II X6 1100T=Grafik Hijau)
Karena proses resizing gambar di aplikasi ini hanya menggunakan satu core, clock speed prosesor memegang peran lebih penting disini. Core i7 2600K dengan “Turbo Boost” clock speed 3.8 GHz menempati posisi kedua di bawah Core i7 930 (clock speed 4 GHz). Sedangkan kinerja Core i5 2500-series berada tepat di belakang Core i7 2600K.

MediaEspresso 6.0

Logo Intel Muncul Saat MediaEspresso Menggunakan Feature Intel Quick Sync
MediaEspresso 6.0 merupakan versi terbaru dari aplikasi transcoding video. Aplikasi ini mampu mengubah sebuah format video ke format video lainnya (seperti video format Blackberry, Apple iPhone, dan lain-lain). Salah satu kelebihan aplikasi ini adalah dukungan terhadap feature AMD (ATI) Stream, NVIDIA CUDA dan pada versi terbaru aplikasi ini mendukung Intel Quick Sync. Hasil pengujian disajikan dalam satuan waktu. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan, semakin baik.
  • Video Source 1 : 1920×800; MPEG4; 2min 16sec




  • Video Source 2 : 1920×1080; MPEG2; 4min





  • (Intel Core i7 2600K, Core i5 2500K, Core i5 2500=Grafik Merah)
  • (Intel Core i7 930, Core i7 875K; Core i5 661; Core i5 655K=Grafik Biru)
  • (AMD Phenom II X4 975 BE; Phenom II X4 970 BE; Phenom II X6 1100T=Grafik Hijau)
Hasil pengujian transcoding video dengan menggunakan feature Intel Quick Sync di MediaEspresso 6.0 memperlihatkan hasil yang mengejutkan. Hal ini terlihat pada proses transcoding dengan menggunakan “Video Source 2″ ke format video MPEG4;720×480 dengan menggunakan Core i7 2600K di motherboard H67. Saat feature Intel Quick Sync tidak aktif (“Full Hardware Acceleration” di MediaEspresso 6.0 tidak aktif), waktu yang dibutuhkan adalah 1 menit 10 detik. Begitu kami menghidupkan feature ini, waktu transcoding video dipangkas menjadi 20 detik saja, meningkat 3.5 kali lipat.
Sayangnya, feature Intel Quick Sync di MediaEspresso menjadi tidak aktif jika Anda menggunakan graphics card add-on seperti AMD (ATI) atau NVIDIA. Saat salah satu dari graphics card tersebut terpasang, feature AMD (ATI) Stream atau NVIDIA CUDA menjadi aktif.

Photoshop CS5



Photoshop CS5 merupakan aplikasi editing gambar yang begitu populer dan banyak digunakan user. Pengujian dilakukan dengan menggunakan action yang melakukan “Photo Merge” dan pengaplikasian beberapa filter pada tiga buah gambar dengan format TIFF. Hasil pengujian disajikan dalam satuan waktu. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan, semakin baik.

  • (Intel Core i7 2600K, Core i5 2500K, Core i5 2500=Grafik Merah)
  • (Intel Core i7 930, Core i7 875K; Core i5 661; Core i5 655K=Grafik Biru)
  • (AMD Phenom II X4 975 BE; Phenom II X4 970 BE; Phenom II X6 1100T=Grafik Hijau)
Kinerja prosesor Sandy Bridge terpaut tidak terlalu jauh di pengujian ini. Perbedaan di antara ketiga prosesor Sandy Bridge hanya sekitar satu detik

WinZip 14.5

WinZip merupakan aplikasi kompresi file ke format Zip. File hasil kompresi dapat diproteksi dengan password yang di enkripsi dengan metode AES (Advanced Encryption Standard). Beberapa prosesor keluaran terbaru dilengkapi instruksi AES agar proses enkripsi dapat berjalan lebih cepat. Hasil pengujian disajikan dalam satuan waktu. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan, semakin baik.



  • (Intel Core i7 2600K, Core i5 2500K, Core i5 2500=Grafik Merah)
  • (Intel Core i7 930, Core i7 875K; Core i5 661; Core i5 655K=Grafik Biru)
  • (AMD Phenom II X4 975 BE; Phenom II X4 970 BE; Phenom II X6 1100T=Grafik Hijau)
Instruksi AES-NI (AES New Instruction) pada prosesor Sandy Bridge dan juga Clarkdale (Core i5 6-series) membuat proses kompresi dengan enkripsi AES 256-bit berjalan hampir sama cepatnya seperti saat melakukan kompresi tanpa menggunakan enkripsi AES 256-bit. Beberapa prosesor yang tidak memiliki instruksi AES-NI (prosesor AMD, Core i7 875K, dan i7 930) memiliki kinerja lebih pelan saat melakukan kompresi dengan enkripsi AES 256-bit.

Kinerja Intel HD Graphics 2000 dan 3000 di Game

Tiba saatnya menguji kinerja Intel HD Graphics 3000 dan Intel HD GRaphics 2000 di game. Seberapa jauh kinerja graphics card ini dibandingkan pendahulunya (pesaingnya)? Simak hasil pengujian kami berikut ini.

Batman Arkham Asylum



  • Resolusi Gambar (1024×768)



  • Resolusi Gambar (1280×720)



  • Resolusi Gambar (1360×768)




  • (Intel Core i7 2600K, Core i5 2500K, Core i5 2500=Grafik Merah)+Intel H67
  • (Intel Core i7 930, Core i7 875K; Core i5 661; Core i5 655K=Grafik Biru)+Intel H55
  • (AMD Phenom II X4 975 BE; Phenom II X4 970 BE; Phenom II X6 1100T=Grafik Hijau)+AMD890GX
Pada pengujian ini, Intel HD Graphics 3000 pada Core i7 2600K dan Core i7 2500K terlihat  begitu bertenaga. Pada setting tertinggi (1360×768; High), Intel HD graphics 3000 masih mampu menghasilkan frame rate di atas 40 fps. Kinerja Intel Graphics HD 2000  memang tidak sekencang Intel HD 3000, akan tetapi kinerjanya lebih kencang dibandingkan kinerja Intel HD Graphics di Core i5 661 dan 655K.

LEFT4DEAD


  • Resolusi Gambar (1024×768)




  • Resolusi Gambar (1280×720)




  • Resolusi Gambar (1360×768)




  • (Intel Core i7 2600K, Core i5 2500K, Core i5 2500=Grafik Merah)+Intel H67
  • (Intel Core i7 930, Core i7 875K; Core i5 661; Core i5 655K=Grafik Biru)+Intel H55
  • (AMD Phenom II X4 975 BE; Phenom II X4 970 BE; Phenom II X6 1100T=Grafik Hijau)+AMD890GX
Melihat frame rate yang dihasilkan Intel HD Graphics pada Core i5 2500K dan Core i5 2500, game ini lebih cocok dijalankan oleh graphics card tersebut pada setting kualitas medium dan low di ketiga resolusi gambar. Intel HD Graphics 3000 di Core i7 2600K tidak memiliki masalah menjalankan game ini di semua setting, frame rate selalu berada di atas 30 fps.

Resident Evil 5


DirectX 9
  • Resolusi Gambar (1024×768)




  • Resolusi Gambar (1280×720)




  • Resolusi Gambar (1360×768)




DirectX 10
  • Resolusi Gambar (1024×768)




  • Resolusi Gambar (1280×720)




  • Resolusi Gambar (1360×768)




  • (Intel Core i7 2600K, Core i5 2500K, Core i5 2500=Grafik Merah)+Intel H67
  • (Intel Core i7 930, Core i7 875K; Core i5 661; Core i5 655K=Grafik Biru)+Intel H55
  • (AMD Phenom II X4 975 BE; Phenom II X4 970 BE; Phenom II X6 1100T=Grafik Hijau)+AMD890GX
Game ini ternyata mampu membuat kewalahan Intel HD Graphics 3000 di Core i7 2600K pada setting kualitas High. Jika Anda ingin memainkan game ini dengan Intel HD Graphics 2000/3000, sebaiknya menggunakan setting kualitas Medium atau Low.

3Dmark Vantage

3DMark Vantage merupakan aplikasi benchmark sintesis untuk graphics card yang berbasiskan teknologi DirectX 10.
  • E-Rating



  • P-Rating




  • (Intel Core i7 2600K, Core i5 2500K, Core i5 2500=Grafik Merah)+Intel H67
  • (Intel Core i7 930, Core i7 875K; Core i5 661; Core i5 655K=Grafik Biru)+Intel H55
  • (AMD Phenom II X4 975 BE; Phenom II X4 970 BE; Phenom II X6 1100T=Grafik Hijau)+AMD890GX

Konsumsi Daya

Di sini Anda dapat melihat konsumsi daya prosesor Sandy Bridge dibandingkan prosesor lainnya.
  • CPU 100% Full-load


  • Idle


  • (Intel Core i7 2600K, Core i5 2500K, Core i5 2500=Grafik Merah)
  • (Intel Core i7 930, Core i7 875K; Core i5 661; Core i5 655K=Grafik Biru)
  • (AMD Phenom II X4 975 BE; Phenom II X4 970 BE; Phenom II X6 1100T=Grafik Hijau)

    Kesimpulan

    Minggu pertama tahun 2011 kali ini terasa begitu menyenangkan. Baru beberapa hari menginjak tahun baru, para pengguna komputer sudah disuguhkan beragam produk terbaru dari para produsen prosesor, termasuk diantaranya, Intel. Prosesor yang dirilis kali ini bukanlah varian dari prosesor terdahulu melainkan prosesor yang benar-benar baru. Proses fabrikasi 32 nm, arsitektur baru, chip prosesor dan graphics card dalam satu die, dan setumpuk feature baru hadir di prosesor Intel dengan codename Sandy Bridge.
    Sebelum membicarakan kinerja Sandy Bridge, mari melihat terlebih dahulu setumpuk feature yang hadir di Sandy Bridge. Beberapa feature memang benar-benar baru dan tidak ditemui di generasi sebelumnya. Walaupun begitu memang masih ada feature yang merupakan pengembangan dari feature sebelumnya. Salah satu feature yang menarik perhatian kami adalah Intel Quick Sync. Pada pengujian MediaEspresso Anda dapat melihat bagaimana feature Intel Quick Sync mampu membuat proses transcoding video berjalan sangat cepat. Saat ini memang belum banyak aplikasi transcoding video yang mendukung feature ini, akan tetapi siapa tahu dalam beberapa waktu ke depan akan banyak aplikasi yang mendukung.

    Mari melanjutkan ke bagian kinerja Sandy Bridge. Bagian inilah yang menjadi bagian yang paling menarik dari Sandy Bridge. Sandy Bridge merupakan prosesor kelas mainstream dengan kisaran harga jual dari US$ 100 hingga US$ 300. Akan tetapi, jika melihat hasil pengujian Sandy Bridge, kinerja prosesor ini mirip dengan kinerja prosesor kelas high-end yang ada saat ini. Jika membandingkan dengan prosesor lainnya dengan level harga sama seperti Sandy Bridge yang kami uji (Core i5 2500, Core i5 2500K, dan Core i7 2600K), Sandy Bridge mampu menawarkan kinerja yang lebih kencang. Kinerja Sandy Bridge juga lebih kencang dibandingkan prosesor generasi sebelumnya Clarkdale.
    Semua model prosesor Sandy Bridge dilengkapi graphics card Intel HD Graphics. Biasanya graphics card onboard (on-chip) diremehkan kinerjanya karena tidak sekencang kinerja graphics card add-on. Akan tetapi, kinerja Intel HD Graphics 2000 dan 3000 menunjukkan hal sebaliknya. Untuk sebuah graphics card onboard (onchip), kinerja graphics card ini termasuk mengesankan. Bahkan Intel HD Graphics 3000 memiliki kinerja jauh lebih kencang dibandingkan Intel HD Graphics 2000 dan Intel HD Graphics di prosesor Clarkdale. Sayangnya, Intel HD Graphics 3000 hanya ditemui di prosesor Sandy Bridge seri “K” padahal seri “K” lebih cocok jika digunakan di motherboard P67.
    Berbicara soal overclocking Sandy Bridge berarti akan membicarakan juga adanya seri “K” dan non-K di Sandy Bridge. Biasanya overclocking di prosesor Intel dilakukan dengan mengutak-atik nilai BCLK (Base Clock) dan multiplier. Pada Sandy Bridge, hampir mustahil melakukan overclocking dengan mengubah BCLK. Perubahan sedikit saja di nilai BCLK sudah mampu membuat sistem tidak stabil. Jadi solusi lain overclocking Sandy Bridge adalah dengan merubah nilai multiplier dan prosesor Sandy Bridge yang memiliki multiplier tidak dikunci. Dalam hal ini multiplier pada prosesor Sandy Bridge seri “K”. Sedangkan multiplier prosesor seri non-K dikunci. Jika ingin tahu lebih jauh tentang overclocking di Sandy Bridge, simak artikel “5 Hal yang Perlu Anda Ketahui Mengenai Sandy Bridge” kami.
    Konsumsi daya Sandy Bridge mungkin membuat Anda tidak percaya. Sandy Bridge hanya mengonsumsi daya 28.1 Watt pada saat kondisi idle sama seperti yang dihasilkan Core i5 2500 + board Intel H67. Padahal, Core i5 661 + board H55 saja masih mengonsumsi daya 38.2 Watt di kondisi yang sama. Apalagi kinerja Core i5 2500 tergolong lebih kencang dibandingkan Core i5 661.
    Saat ini, beberapa toko komputer di Indonesia sudah mulai memajang dan menjual prosesor Sandy Bridge lengkap dengan berbagai motherboard P67 dan H67. Jika melihat harga dan kinerja yang ditawarkan oleh tiga buah prosesor Sandy Bridge yang kami uji, Core i5 2500-series tampaknya menjadi prosesor dengan perbandingan kinerja dan harga yang cukup seimbang. Dengan perbedaan harga hanya sekitar US$ 9 di antara seri “K” dan “non-K”, Core i5 2500K lebih menggoda dibandingkan Core i5 2500 non-K karena Core i5 2500K menawarkan graphics card onboard (onchip) yang lebih kencang dan multiplier prosesor yang tidak dikunci. Namun jika Anda ingin menikmati kinerja penuh prosesor Sandy Bridge, pilihan saat ini tentu jatuh ke Core i7 2600K. Jangan lupa, Sandy Bridge seri K lebih optimal di motherboard chipset P67.



 Copas dari http://www.jagatreview.com/
Baca selengkapnya di Review Kinerja Intel Sandy Bridge Lengkap